Kamis, 25 September 2014

Garuda Food



GarudaFood

Cikal bakal Garuda Food adalah PT Tudung, perusahaan yang bergerak di bisnis tepung tapioka dan berdiri pada 1958 di Pati, Jawa Tengah. Pada 1979 perusahaan yang didirikan mendiang Dharmo Putro ini mulai berbisnis kacang garing yang belakangan dikenal dengan sebutan: Kacang Garuda. Kacang Garuda kini muncul sebagai sebuah brand yang identik dengan produk kacang inovatif. Hal ini dibuktikan dengan aneka ragam produk makanan ringan (snack) berbahan baku kacang dalam beragam rasa seperti Kacang Kulit Rasa Bawang dan Kacang Kulit Rasa Keju. GarudaFood juga merambah bisnis makanan ringan berbahan baku kedele dengan diluncurkannya produk inovatif Snack Kedele, Kedele Spicy, dan Kedele Rasa. Selain menguasai pasar nasional, produk GarudaFood diekspor ke pelbagai negara seperti Singapore, Malaysia, Hongkong, Filipina, Brunei Darussalam, Cina, Australia, Kepulauan Pasifik, USA, Canada, Guatemala, Mexico, Bangladesh, India, Arab Saudi (KSA), UAE, Jordania, Lebanon, Yaman, Belanda, Jerman, dll. Kini GarudaFood memayungi sembilan anak perusahaan.

Bicara GarudaFood, tahun ini genap 25 tahun GARUDAFOOD menjadi korporasi”, ungkap Dian. Sebelum 1990, nama yang diusung adalah “Kacang Garuda grup”, sebagai produsen kacang tanpa merek. Berawal di tahun 1979, dari usaha tepung tapioca di Rembang yang tidak terlalu baik, generasi pertama keluarga pak Sudhamek mencoba bisnis kacang di Pati, masih tanpa merk. Tahun 1987 baru mengusung merk “Kacang Garuda”. Diakui Dian, merk-merk kacang telah muncul di Jawa Tengah saat itu, sehingga upaya memasarkan merk pada kacang yang tadinya hanya komoditi biasa, tentu memerlukan perjuangan lewat pesan komunikasi yang tepat. Iklan pertama kacang garuda adalah Ini kacangku,mana kacangmu?” ujar Ola menirukan tagline iklan pertama GarudaFood yang muncul.

Jatuh bangun, dengan berbagai ‘duta kacang’, tahun 1994 iklan KG sempat booming namun dalam bentuk protes bertubi-tubi karena slogan itu dianggap pornografi!  Dian mengaku KG sempat kebingungan, namun belakangan hal itu juga yang mengangkat “Kacang Garuda” menjadi market leader di tahun 1998, sampai sekarang!

Berawal dari kacang, lalu masuk ke minuman jelly, “Okky Jelly Drink”, hingga masuk biskuit dengan merk Gerry, yang begitu booming hingga menjadi mother brand  biscuit, yang penjualannya melebihi kacang. “Biskuit bisa menjadi back bone kami,” ungkap Dian menyebut kontribusi “Gerry”. Jadi tidak tepat juga menyebut produk GarudaFood berbasis kacang-kacangan, sehingga Dian lebih suka menyebutnya produk snack untuk posisi GarudaFood saat ini.“King of snack,” tegasnya mantap.“Cuma apa pun produknya, konotasi orang saat mendengar garuda food, ya kacang tegas Abrar.

Sukses GarudaFood jelas memancing competitor membanjiri pasar, sehingga kemiripan tak terelakkan, dan sempat membingungkan pasar.  Bagi Dian, justru sebagai perusahaan local GarudaFood tetap percaya diri. Inovasi tak hanya bisa terjadi pada bermacam sektor, namun juga perlu strategi untuk bertahan dan sekaligus menantang  pasar. Seperti bagaimana lahirnya kemasan Rp.500,- saat daya beli menurun, justru membuka pasar yang lebih baik lagi. Kompetisi yang ketat membuat New Product Launching (NPL) jadi sering dilakukan.

Bersama 16.000 karyawan yang tergabung dalam sembilan anak perusahaan, saat ini GarudaFood terus mengembangkan langkah-langkah ekspansif di industri makanan dan minuman. Para karyawan yang diarahkan untuk menjadi knowledge worker telah berhasil melahirkan beberapa produk inovatif yang beberapa di antaranya menjadi best brand. Melalui berbagai kompetensi yang dikembangkan, GarudaFood menargetkan untuk menjadi the big five di bisnis makanan dan minuman nasional.

Analisis

Karena para pesaing melihat kesuksesan yang diciptakan oleh GarudaFood maka para pesaing mulai mencoba peluang yang sama terhadap produk-produk yang diciptakan oleh GardudaFood. Untuk mengatasi persaingan dalam produk maka GarudaFood melakukan inovasi yang baru dengan melakukan survey terlebih dahulu.Hasil survey menunjukkan, orang Indonesia suka mencoba sesuatu yang baru. Setelah mengetahui suvey yang ada maka GarudaFood melakukan inovasi melalui produksi produk yang baru seperti okky jelly drink yang dibuat untuk anak-anak dan juga gerry biskuit yang dibuat berbagai macam rasa yang membuat konsumen ingin mencobanya.
GarudaFood mampu mewujudkan kesukesesannya di karenakan Sudhamek pemimpin GarudaFood memiliki “A Competitive Business Design” sehingga sukses “Leading in innovation”. GarudaFood memiliki beberapa rule of thumb dalam meramu a competitive business design. Leading in innovation yang beliau paparkan adalah sebagai berikut :
1.      Menempatkan Change Leader:
Karena tantangan bisnis yang selalu berubah seperti saat ini mengharuskan seorang change leader agar dapat memimpin perusahaan beradaptasi dengan perubahan lingkungan bisnis.
2.      Merumuskan Vision dan Strategic Planning:
Suatu perusahaan harus berpikir dan bertindak meraih kesuksesan jangka panjang. Oleh karena itu, pendekatan bisnis yang dilakukan juga harus long term dengan merumuskan visionary management yang sekarang dengan prinsip-prinsip value yang dijunjung tinggi.
3.      Konsisten Menciptakan Nilai Tambah :
Sudhamek berkeyakinan bahwa hanya perusahaan yang dari waktu ke waktu dan secara terus-menerus memberikan nilai tambah kepada pelanggan yang akan langgeng. Cara memberikan nilai tambah tidak lain menempatkan inovasi sebagai basic function in doing business dengan keteguhan hati.
4.       Mengembangkan Pribadi-Pribadi Unggul:
Kreativitas dan inovasi bisa terlahir, jika dan hanya jika, kualitas SDM yang dimiliki oleh suatu perusahaan mumpuni. Artinya, perusahaan harus memperhatikan benar pengembangan SDM-nya.

Dengan melakukan penerapan 4 rule of thumb maka GarudaFood dapat sukses dalam bidang produksi makanannya dengan cara meningkatkan inovasi dan kreatifitas; Seorang pemimpin yang dapat mengatasi perubahan-perubahan dalam bisnis; Merencanakan strategi bisnis untuk jangka panjang tidak hanya fokus pada kesuksesan yang telah dicapai; Memberikan nilai tambah bagi konsumen yang ada dengan melihat survey konsumen yang ada di indonesia bahwa rata-rata konsumen indonesia suka dengan produk-produk baru; dan tidak terlepasnya dari sumber daya manusia untuk selalu berkualitas dan berkembang untuk memproduksi produk-produk GarudaFood.








Referensi :





Tidak ada komentar:

Posting Komentar