GarudaFood
Cikal bakal Garuda Food adalah PT Tudung,
perusahaan yang bergerak di bisnis tepung tapioka dan berdiri pada 1958 di
Pati, Jawa
Tengah. Pada 1979 perusahaan yang didirikan mendiang Dharmo Putro
ini mulai berbisnis kacang garing yang belakangan dikenal dengan sebutan:
Kacang Garuda. Kacang Garuda kini muncul sebagai sebuah brand yang identik
dengan produk kacang inovatif. Hal ini dibuktikan dengan aneka ragam produk
makanan ringan (snack) berbahan baku kacang dalam beragam rasa seperti Kacang
Kulit Rasa Bawang dan Kacang Kulit Rasa Keju. GarudaFood juga merambah bisnis
makanan ringan berbahan baku kedele dengan diluncurkannya produk inovatif Snack
Kedele, Kedele Spicy, dan Kedele Rasa. Selain menguasai pasar nasional, produk GarudaFood
diekspor ke pelbagai negara seperti Singapore, Malaysia, Hongkong, Filipina,
Brunei Darussalam, Cina, Australia, Kepulauan Pasifik, USA, Canada, Guatemala, Mexico,
Bangladesh, India, Arab Saudi (KSA), UAE, Jordania, Lebanon, Yaman, Belanda,
Jerman, dll. Kini GarudaFood memayungi sembilan anak perusahaan.
Bicara GarudaFood, tahun ini genap 25 tahun GARUDAFOOD menjadi korporasi”, ungkap Dian. Sebelum 1990, nama yang diusung adalah “Kacang Garuda grup”, sebagai produsen kacang tanpa merek. Berawal di tahun 1979, dari usaha tepung tapioca di Rembang yang tidak terlalu baik, generasi pertama keluarga pak Sudhamek mencoba bisnis kacang di Pati, masih tanpa merk. Tahun 1987 baru mengusung merk “Kacang Garuda”. Diakui Dian, merk-merk kacang telah muncul di Jawa Tengah saat itu, sehingga upaya memasarkan merk pada kacang yang tadinya hanya komoditi biasa, tentu memerlukan perjuangan lewat pesan komunikasi yang tepat. Iklan pertama kacang garuda adalah Ini kacangku,mana kacangmu?” ujar Ola menirukan tagline iklan pertama GarudaFood yang muncul.
Jatuh bangun, dengan berbagai ‘duta kacang’, tahun 1994 iklan KG sempat booming namun dalam bentuk protes bertubi-tubi karena slogan itu dianggap pornografi! Dian mengaku KG sempat kebingungan, namun belakangan hal itu juga yang mengangkat “Kacang Garuda” menjadi market leader di tahun 1998, sampai sekarang!
Berawal dari kacang, lalu masuk ke minuman jelly, “Okky Jelly Drink”, hingga masuk biskuit dengan merk Gerry, yang begitu booming hingga menjadi mother brand biscuit, yang penjualannya melebihi kacang. “Biskuit bisa menjadi back bone kami,” ungkap Dian menyebut kontribusi “Gerry”. Jadi tidak tepat juga menyebut produk GarudaFood berbasis kacang-kacangan, sehingga Dian lebih suka menyebutnya produk snack untuk posisi GarudaFood saat ini.“King of snack,” tegasnya mantap.“Cuma apa pun produknya, konotasi orang saat mendengar garuda food, ya kacang tegas Abrar.
Sukses GarudaFood jelas memancing competitor membanjiri pasar, sehingga kemiripan tak terelakkan, dan sempat membingungkan pasar. Bagi Dian, justru sebagai perusahaan local GarudaFood tetap percaya diri. Inovasi tak hanya bisa terjadi pada bermacam sektor, namun juga perlu strategi untuk bertahan dan sekaligus menantang pasar. Seperti bagaimana lahirnya kemasan Rp.500,- saat daya beli menurun, justru membuka pasar yang lebih baik lagi. Kompetisi yang ketat membuat New Product Launching (NPL) jadi sering dilakukan.
Bersama 16.000 karyawan yang tergabung dalam sembilan anak perusahaan, saat ini GarudaFood terus mengembangkan langkah-langkah ekspansif di industri makanan dan minuman. Para karyawan yang diarahkan untuk menjadi knowledge worker telah berhasil melahirkan beberapa produk inovatif yang beberapa di antaranya menjadi best brand. Melalui berbagai kompetensi yang dikembangkan, GarudaFood menargetkan untuk menjadi the big five di bisnis makanan dan minuman nasional.
Analisis
Karena para
pesaing melihat kesuksesan yang diciptakan oleh GarudaFood maka para pesaing
mulai mencoba peluang yang sama terhadap produk-produk yang diciptakan oleh
GardudaFood. Untuk mengatasi persaingan dalam produk maka GarudaFood melakukan
inovasi yang baru dengan melakukan survey terlebih dahulu.Hasil survey
menunjukkan, orang Indonesia suka mencoba sesuatu yang baru. Setelah mengetahui
suvey yang ada maka GarudaFood melakukan inovasi melalui produksi produk yang
baru seperti okky jelly drink yang dibuat untuk anak-anak dan juga gerry
biskuit yang dibuat berbagai macam rasa yang membuat konsumen ingin mencobanya.
GarudaFood
mampu mewujudkan kesukesesannya di karenakan Sudhamek pemimpin GarudaFood
memiliki “A Competitive Business Design” sehingga
sukses “Leading in innovation”. GarudaFood
memiliki beberapa rule of thumb dalam
meramu a competitive business design. Leading
in innovation yang beliau paparkan adalah sebagai berikut :
1.
Menempatkan Change Leader:
Karena tantangan bisnis yang selalu berubah
seperti saat ini mengharuskan seorang change
leader agar dapat memimpin perusahaan beradaptasi dengan perubahan
lingkungan bisnis.
2.
Merumuskan Vision dan Strategic Planning:
Suatu perusahaan harus berpikir dan bertindak
meraih kesuksesan jangka panjang. Oleh karena itu, pendekatan bisnis yang
dilakukan juga harus long term dengan merumuskan visionary management yang sekarang dengan prinsip-prinsip value
yang dijunjung tinggi.
3.
Konsisten Menciptakan Nilai Tambah
:
Sudhamek berkeyakinan bahwa hanya perusahaan
yang dari waktu ke waktu dan secara terus-menerus memberikan nilai tambah
kepada pelanggan yang akan langgeng. Cara memberikan nilai tambah tidak lain
menempatkan inovasi sebagai basic
function in doing business dengan
keteguhan hati.
4.
Mengembangkan Pribadi-Pribadi Unggul:
Kreativitas dan inovasi bisa terlahir, jika dan
hanya jika, kualitas SDM yang dimiliki oleh suatu perusahaan mumpuni. Artinya,
perusahaan harus memperhatikan benar pengembangan SDM-nya.
Dengan
melakukan penerapan 4 rule of thumb maka
GarudaFood dapat sukses dalam bidang produksi makanannya dengan cara meningkatkan
inovasi dan kreatifitas; Seorang pemimpin yang dapat mengatasi
perubahan-perubahan dalam bisnis; Merencanakan strategi bisnis untuk jangka
panjang tidak hanya fokus pada kesuksesan yang telah dicapai; Memberikan nilai
tambah bagi konsumen yang ada dengan melihat survey konsumen yang ada di
indonesia bahwa rata-rata konsumen indonesia suka dengan produk-produk baru; dan
tidak terlepasnya dari sumber daya manusia untuk selalu berkualitas dan
berkembang untuk memproduksi produk-produk GarudaFood.
Referensi :